Posted by : Unknown
Selasa, 06 Mei 2014
![]() |
Della saat membawakan unit song Himawari |
Bunga Matahari tertiup angin Menghadap matahari bertubuh dan lengkap Ke langit biru yang tiada berbatas Kedua tanganku direntangkannya Meskipun diterpa derasnya hujan Tanpa menyeka air mata yang jatuh Yuk kita awali balikkan kesedihan Kepada cerahnya masa depan Naiki motor tua Menara sebagai petunjuk Dekati musim panas Ku ajak dirimu Di tengah tanjakan landai Di sana kan mulai terlihat Kembang api warna kuning Terbentang sangat luas Aku tak akan bertanya apapun Jika kamu hidup Banyak hal yang terjadi Hal yang tak kau suka dan kesulitan Pada saat itu Ku dari bukit ini Memegang pada seseorang Bunga Matahari dalam dirimu Saat ini berkembang entah di mana Jika kau punya impian yang kau tuju Haruslah itu kau ingat kembali Kaca dan meskipun terhelai awan Tak pernah ada kata untuk menyerah Sinar mentari yang engkau dambakan Suatu saat sampai padamu Duduk bersebelahan Di atas pagar pembatas kolam Lalu mentari senja Membuat bayangan Kabel listrik bergoyang Walau menari diam-diam Harapan berwarna kuning Akan tetap berdiri
Aku tak bisa berbuat apapun Hanya menunjukkan ke pemandangan ini Dari kesedihan atau kesepian Saat kau merasakan kau pun sendirian Mendengar dan melihat langit Agar kau menjadi diri sendiri Aku menunggu sampai kau bisa bangkit Di baris langit permintaan itu pun Pasti matahari sedang menunggu Di dalam dadaku itu pastilah Ada Bunga Matahari sedang mekar Tutuplah mata dan ingatlah kembali Benih yang dulu pernah kau tanam Bunga Matahari tertiup angin Menghadap matahari bertubuh dan lengkap Ke langit biru yang tiada berbatas Kedua tanganku direntangkannya Meskipun diterpa derasnya hujan Tanpa menyeka air mata yang jatuh Yuk kita awali balikkan kesedihan Kepada cerahnya masa depan
Lagu JKT48 - Himawari (Bunga Matahari)
Bunga Matahari tertiup angin
Menghadap matahari bertubuh dan lengkap
Ke langit biru yang tiada berbatas
Kedua tanganku direntangkannya
Meskipun diterpa derasnya hujan
Tanpa menyeka air mata yang jatuh
Yuk kita awali balikkan kesedihan
Kepada cerahnya masa depan
Naiki motor tua
Menara sebagai petunjuk
Dekati musim panas
Ku ajak dirimu
Di tengah tanjakan landai
Di sana kan mulai terlihat
Kembang api warna kuning
Terbentang sangat luas
Aku tak akan bertanya apapun
Jika kamu hidup
Banyak hal yang terjadi
Hal yang tak kau suka dan kesulitan
Pada saat itu
Ku dari bukit ini
Memegang pada seseorang
Bunga Matahari dalam dirimu
Saat ini berkembang entah di mana
Jika kau punya impian yang kau tuju
Haruslah itu kau ingat kembali
Kaca dan meskipun terhelai awan
Tak pernah ada kata untuk menyerah
Sinar mentari yang engkau dambakan
Suatu saat sampai padamu
Duduk bersebelahan
Di atas pagar pembatas kolam
Lalu mentari senja
Membuat bayangan
Kabel listrik bergoyang
Walau menari diam-diam
Harapan berwarna kuning
Akan tetap berdiri
Aku tak bisa berbuat apapun
Hanya menunjukkan ke pemandangan ini
Dari kesedihan atau kesepian
Saat kau merasakan kau pun sendirian
Mendengar dan melihat langit
Agar kau menjadi diri sendiri
Aku menunggu sampai kau bisa bangkit
Di baris langit permintaan itu pun
Pasti matahari sedang menunggu
Di dalam dadaku itu pastilah
Ada Bunga Matahari sedang mekar
Tutuplah mata dan ingatlah kembali
Benih yang dulu pernah kau tanam
Bunga Matahari tertiup angin
Menghadap matahari bertubuh dan lengkap
Ke langit biru yang tiada berbatas
Kedua tanganku direntangkannya
Meskipun diterpa derasnya hujan
Tanpa menyeka air mata yang jatuh
Yuk kita awali balikkan kesedihan
Kepada cerahnya masa depan
Bunga Matahari tertiup angin
Menghadap matahari bertubuh dan lengkap
Ke langit biru yang tiada berbatas
Kedua tanganku direntangkannya
Meskipun diterpa derasnya hujan
Tanpa menyeka air mata yang jatuh
Yuk kita awali balikkan kesedihan
Kepada cerahnya masa depan
Naiki motor tua
Menara sebagai petunjuk
Dekati musim panas
Ku ajak dirimu
Di tengah tanjakan landai
Di sana kan mulai terlihat
Kembang api warna kuning
Terbentang sangat luas
Aku tak akan bertanya apapun
Jika kamu hidup
Banyak hal yang terjadi
Hal yang tak kau suka dan kesulitan
Pada saat itu
Ku dari bukit ini
Memegang pada seseorang
Bunga Matahari dalam dirimu
Saat ini berkembang entah di mana
Jika kau punya impian yang kau tuju
Haruslah itu kau ingat kembali
Kaca dan meskipun terhelai awan
Tak pernah ada kata untuk menyerah
Sinar mentari yang engkau dambakan
Suatu saat sampai padamu
Duduk bersebelahan
Di atas pagar pembatas kolam
Lalu mentari senja
Membuat bayangan
Kabel listrik bergoyang
Walau menari diam-diam
Harapan berwarna kuning
Akan tetap berdiri
Aku tak bisa berbuat apapun
Hanya menunjukkan ke pemandangan ini
Dari kesedihan atau kesepian
Saat kau merasakan kau pun sendirian
Mendengar dan melihat langit
Agar kau menjadi diri sendiri
Aku menunggu sampai kau bisa bangkit
Di baris langit permintaan itu pun
Pasti matahari sedang menunggu
Di dalam dadaku itu pastilah
Ada Bunga Matahari sedang mekar
Tutuplah mata dan ingatlah kembali
Benih yang dulu pernah kau tanam
Bunga Matahari tertiup angin
Menghadap matahari bertubuh dan lengkap
Ke langit biru yang tiada berbatas
Kedua tanganku direntangkannya
Meskipun diterpa derasnya hujan
Tanpa menyeka air mata yang jatuh
Yuk kita awali balikkan kesedihan
Kepada cerahnya masa depan